Loading...
styrofoam aman untuk makanan

Pasti sudah sering mendengar pro dan kontra nya tentang Styrofoam untuk makanan. Banyak yang bilang katanya Styrofoam itu berbahaya untuk kesehatan, tapi ada yang bilang juga membuat makanan lebih awet dan efisien. Bahkan tahun 2016 lalu, Wali kota Bandung, Bapak Ridwan Kamil mengeluarkan Peraturan Daerah untuk memperbaiki lingkungan. Salah satunya yaitu melarang warga Bandung untuk menggunakan Styrofoam. Dengan alasan merusak lingkungan, karena termasuk material yang sulit untuk didaur ulang.

Sabtu, 13 Oktober 2018 lalu, saya dan teman-teman blogger diundang untuk menghadiri acara Cooking in Style with Chef Vera Christiani, “How to Make Good Quality Take Away Foods”. Pada acara ini Chef Vera melakukan cooking demo dan memberi tahu bahwa Styrofoam itu aman. Karena beliau juga menggunakannya untuk menyiapkan bahan makanan dan untuk restonya. Selain itu ada persentasi dari Ir.Akhmad Zainal Abidin, M. Sc., Ph.D (Kepala Laboratorium Teknologi Polimer dan Membran ITB di Program Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri) dan DR. Dianika Lestrari ST. (Dosen Program Teknik Pangan di ITB), menyatakan bahwa Styrofoam aman digunakan untuk makanan dan tidak merusak lingkungan. Penasaran kenapa dinyatakan aman? Simak ulasannya, yuk…

Styrofoam

styrofoam aman untuk makanan
Styrofoam untuk makanan & minuman, Pict. from uucss.org

Styrofoam dikenal juga dengan nama Polistiren (PS). Polistiren juga merupakana bahan baku yang umum pada peralatan rumah tangga, barang elektronik, mainan anak-anak, suku cadang kendaraan, dan berbagai peralatan kesehatan. Keunggulan Styrofoam untuk makan atau minuman adalah karena ringan, tidak mudah bocor, dan praktis. Polistiren  adalah bahan plastik serba guna yang banyak digunakan untuk pembuatan berbagai produk konsumen yang sifatnya keras dan padat terutama sangat bermanfaat bagi produk yang memerlukan kejernihan dan kestabilan.

Sekitar tahun 2015-2016, Styrofoam tidak boleh digunakan lagi untuk makanan, karena beracun sehingga bisa terkontaminasi dengan makanannya dan juga sulit untuk didaur ulang. Karena pernyataan itu, penjual makanan tidak ada lagi yang menggunakan Styrofoam untuk dijadikan pembungkus makanan.

Tetapi saya mendapatkan informasi dan pengetahuan yang baru tentang Styrofoam pada hari sabtu kemarin. Styrofoam aman untuk digunakan untuk makanan dan dapat didaur ulang sehingga dapat ramah terhadap lingkungan. Hanya kembali lagi pada manusianya, apakah bisa mulai memilah antara sampah organic dan non organik. Kita simak yuk, kenapa Styrofoam itu dinyatakan aman dan boleh digunakan kembali untuk makanan.

Baca Juga : Solusi Sakit maag Bagi Pecinta Kopi

Styrofoam Aman Digunakan Untuk Makanan

styrofoam aman untuk makanan
Styrofoam untuk Makanan, Pict. From Pixabay

Mengapa ada isu tentang yang salah tentang Styrofoam? Karena pemahaman yang keliru tentang kandungan stiren pada Styrofoam. Padahal stiren berbeda dengan polistiren, maka tidak dapat disamakan.

“Polistiren dan stiren adalah dua zat yang berbeda. Meskipun polistiren dibuat dari stiren, namun menyatakan polistiren sama dengan stiren adalah seperti menyatakan berlian sama dengan karbon. Keduanya bukan merupakan zat yang sama.” Penjelasan dari Dewan Ilmu Kimia Amerika Serikat.

BPOM juga sudah melakukan penelitian pada tahun 2009, bahwa Styrofoam yang beredar di Indonesia masih aman dan tidak mengganggu kesehatan. WHO sudah menetapkan batas aman residu untuk stiren yang tidak mengganggu kesehatan, yaitu 5.000 ppm. Sedangkan Polistiren yang beredar di Indonesia hanya mengandung redisu sebesar 10-43 ppm. Jadi masih aman digunakan untuk membungkus makanan, kita tidak perlu kuatir lagi. Asal tidak berlebihan pemakaiannya, seperti satu Styrofoam dipakai 3-4 kali.

Alasan Styrofoam Digunakan Untuk Kemasan Makanan

styrofoam aman untuk makanan
Hasil Masakan Chef Vera

Mengapa Styrofoam atau Polistiren digunakan untuk kemasan makanan? Ini dia alasannya :

  • Ekonomis

Polistiren tidak seperti produk alternatif lainnya, hemat biaya serta pada berbagai tingkat suhu mampu menyediakan kinerja dan kualitas yang tinggi.

  • Ringan

Polistiren merupakan busa yang sangat ringan serta meningkatkan efisiensi energi. Karena polistiren busa memiliki berat rata-rata 1,5 sampai 4 kali lipat. 95%-98% busa polistiren berisi udara, sehingga meminimalkan biaya transportasi dan angka kerusakan.

  • Masa Penyimpanan Lebih Lama

Kemasan polistiren mengurangi terbuangnya makanan dengan melindungi dan menjaga keawetan makanan selama perjalannya dari usaha pertanian sampai di meja makan kita.

  • Mudah Diolah

Polistiren adalah bahan termoplastik yang murah dan mudah diolah serta menyediakan kejernihan optik yang baik. Selain itu sangat mengkilap dan memiliki stabilitas dan kekokohan dimensi yang baik.

  • Bahan Isolasi yang Efektif untuk Kemasan Makanan

Di dalam kemasan polistiren, makanan panas akan tetap panas, makanan dingin akan tetap dingin, dan bahan segar akan tetap segar. Hal ini dikarenakan sifat isolasi polistiren yang sangat baik dan mampu menjaga suhu makanan yang berperan dalam menjaga keamanan makanan.

  • Bersih, Higienis, dan Tidak Berpori

Sejak disetujui oleh Badan Federal Pengawasan Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) pada tahun 1958 untuk keamanan kontak dengan menakanan. Kemasan polistiren telah menjadi faktor penting dalam memelihara kebersihan bagi usaha penjualan bahan makanan dan konsumen di tempat umum. Daging dan ungags serta makanan hasil laut biasanya dikemas dalam wadah polistiren busa guna mencegah kebocoran cairan dan bakteri yang dapat membahayakan mengalir ke atas tempat peragaan atau ke tangan konsumen.

  • Kuat, Tahan Lama, dan Tahan Banting

Saat diproses , polistiren mengalami ekspansi antara 40 sampai 50 kali dari volume semula. Sehingga mengubah udara menjadi bahan kemasan yang kuat dan berdaya guna. Konsumen dapat menikmati manfaat wadah makanan yang kuat dan kokoh.

Itu dia alasan Styrofoam digunakan untuk kemasan makanan. Karena polistiren menyediakan pengisolasian yang lebih baik, menjaga kesegaran makanan lebih lama serta lebih murah dibandingkan alternative lain.

Baca Juga : Menjalani Hari dengan Asik Tanpa Toxic

Styrofoam Ramah Pada Lingkungan

styrofoam aman untuk makanan
Penjelas dari Bpk. Ir.Akhmad Zainal Abidin, M. Sc., Ph.D

Bapak Ridwan Kamil melarang warga Bandung untuk menggunakan Styrofoam karena susah untuk didaur ulang. Bapak Ir.Akhmad Zainal Abidin, M. Sc., Ph.D sudah membuat Manajemen Sampah Zero (MASARO). Jadi berbagai macam sampah plastik yang dikumpulkan, diuraikan secara termal untuk dijadikan BBM. Menurut Bapak Zainal, di Indramayu sudah menggunakan BBM yang diolah dari sampah plastik dan Styrofoam. Selain itu, di Bali sudah digunakan untuk campuran panel beton ringan.

Apakah Styrofoam salah penyebab terjadinya banjir? Tentu saja tidak, karena Styrofoam itu ringan, makanya dia akan mengapung di permukaan air saat banjir. Lalu karena kandungan 95%-98% udara yang terkandung pada Styrofoam membuatnya tidak bisa tenggelam dan tidak menyumbat saluran air.

Penggunaan Styrofoam dengan Benar

Walaupun sudah dinyatakan aman untuk menggunakan Styrofoam, kita juga harus tau memperhatikan penggunaannya, seperti :

  1. Selalu memperhatikan logo segitiga di balik kemasan (Styrofoam), harus ada kode ‘PS’.
  2. Tidak menggunakan Styrofoam yang sudah kusam warnanya dan rusak secara fisik untuk menjadi wadah makanan berminyak apa lagi dalam keadaan panas.
  3. Styrofoam tidak digunakan untuk menghangatkan makanan di dalam microwave.

Cooking in Style with Chef Vera Christiani

styrofoam aman untuk makanan
Chef Vera sedang Cooking

Pada acara kemarin, Chef Vera membawa bahan makanannya menggunakan kemasan Styrofoam. Beliau lebih senang menggunakan Styrofoam karena lebih praktis, ringan dan mudah dibuang tidak memakan tempat dan harus dicuci setelah memasak.

Kemarin Chef Vera membagikan resep ayam goreng dan soto ayam. Soto ayamnya dibuat dari sisa bumbu ayam goreng, lho.

Selain itu juga ada aktivitas bareng bersama anak untuk membuat sushi, pokoknya acaranya sangat seru dan anak-anak juga senang karena bisa membuat sushi.

Kesimpulan

Jadi Styrofoam itu aman, karena mengandung busa bukan plastik, dan juga bisa didaur ulang untuk menjadi fungsi yang lebih baik lagi. Yang harus diubah adalah kebiasaan kita untuk memilah sampah organik dan anorganik. Kalau dari rumah kita sudah memilah, akan lebih mudah dan cepat untuk melakukan daur ulang pada sampah Styrofoam ini.

Bagaimana sudah tenang kah hatinya untuk menggunakan Styrofoam untuk kemasan makanan? Yuk, kita mulai untuk memilah sampah..

63 Replies to “Styrofoam Aman untuk Kemasan Makanan dan Ramah Lingkungan”

  1. ปั้มไลค์ says: June 30, 2020 at 4:24 am

    Like!! Thank you for publishing this awesome article.

  2. Evi Sri Rezeki says: November 10, 2018 at 8:40 pm

    Ternyata styrofoam ini rama lingkungan ya, alhamdulillah 🙂

  3. Eva Sri Rahayu says: November 8, 2018 at 10:11 am

    Ternyata bahaya styrofoam buat kesehatan itu hoax ya, Teh.

  4. susie ncuss says: October 31, 2018 at 7:12 am

    nuhun infonya teteh…
    sekarang jadi tidak takut menggunakan styrofoam.
    mari berburu popmie #eh

  5. ima satrianto says: October 26, 2018 at 9:38 am

    Seneng baca artikel ini, menjawab penasaranku saat disuruh memilih antara kertas minyak, plastik dan styrofoam.

  6. Efi Fitriyyah says: October 25, 2018 at 7:37 am

    Aku juga sempet miss informasi, Gy. Mikir Styrofoam itu bahaya. Eh tapi kalau abis jajan seblak (seblak lagiiiii) atau makanan lain yang kemasannya styrofoam ga langsung aku buang. Suka aku kep, lumayan buat ngewadahin bekal makanan si euceu yang kerja di rumah hihihi ngirit ceritanya. Tapi ternyata aman, ya. Yeay seneng dong

  7. Andi Mirati Primasari says: October 25, 2018 at 6:06 am

    aku jadi paham nih kalo styrofoam sebenarnya aman untuk lingkungan, tergantung jenisnya aja ya.. boleh nih besok2 coba ngandalin styrofoam buat wadah makanan piknik 😊

  8. Ade UFi says: October 25, 2018 at 5:07 am

    Padahal standar bahaya residu dari WHO itu 5000 pm. Dan yg beredar di Indonesia hanya 10 – 43. Kan jauh bangeet. Inilah ya pentingnya ilmu. Biar ga salah yg tersebar issu2 dilingkungan kita.

  9. ike yuliastuti says: October 24, 2018 at 11:09 pm

    wah akhirnya nemu artikel ini, mau kasih tau ke bumer biar gak rempong terus pas pake sterofoam

    thanks sharingnya mba

  10. Rahmah says: October 24, 2018 at 10:31 pm

    Memang banyak sih usaha kuliner pakai styrofoam. Dan lebih berkelas daripada mika kalau aku sih.

  11. Helena says: October 24, 2018 at 3:36 pm

    menurutku (yang baru belajar memilah sampah), sebaiknya bijak menggunakan styrofoam. Bisa didaur ulang bukan berarti boleh digunakan sebanyak-banyaknya. Meski udah ada teknologi yg mendaur ulang styrofoam, butuh biaya, tenaga, dan waktu yang tidak sedikit untuk melakukannya. Kalau bisa mengurangi sampah dengan membawa wadah sendiri, mengapa tidak?

  12. Desy oktafia says: October 24, 2018 at 10:25 am

    Wah info baru nih.
    Tapi karena di dalam otak sterofom tidak baik untuk makanan.
    Tetep ya. Agak berat hati menggunakannya
    Hehhehe

  13. Nathalia DP says: October 24, 2018 at 9:54 am

    Seneng deh tahu tentang keamanan styrofoam ini

  14. Azzura Lhi says: October 24, 2018 at 9:51 am

    Yang saya tahu styrofoam itu sulit terurai.
    Memang Beda hasilnya kalau ada upaya daur ulang. Dan semoga semakin banyak lembaga atau apapun namanya yang melakukan pelatihan kepada masyarakat untuk memanfaatkan ulang bahan-bahan bekas pakai tersebut

  15. April Hamsa says: October 24, 2018 at 9:23 am

    Aku jg yg selama ini berpikir kalau Styrofoam enggak aman mbak. Eh tapi ternyata dia ok buat makanan panas maupun dingin ya.
    Oooo tapi tetep kudu cari yg ada kode PSnya? oke noted thx

  16. Ira Hamid says: October 24, 2018 at 9:13 am

    Wahhh styrofoam ini ternyata aman yaa. jadi lebih tenang nih sekarang makenya 🙂

  17. Uniek Kaswarganti says: October 24, 2018 at 8:32 am

    Baiklah, akan kucari kode PSnya jika suatu saat harus beli makanan dengan kemasan styrofoam.
    Ternyata stiren dan polystiren beda ya, udah terlanjur skeptis pada styrofoam gara2 himbauan utk tidak menggunakannya di masa yg lalu.

  18. bunga says: October 24, 2018 at 8:01 am

    wah aku baru tahu juga nih kalo emang aman. infonya komplit deh mba. tapi apa semua merk stereofoam itu juga aman? mksdnya yg semua beredar di pasaran kan beda2 produsennya ya

  19. Leyla Imtichanah says: October 24, 2018 at 7:17 am

    Ooh jadi aman toh.. kira2 sudah dikasihtau ke Pak Ridwan Kamil juga kah? Mungkin peraturannya bisa dicabut kalo memang aman.

  20. lendyagasshi says: October 23, 2018 at 10:48 pm

    Iya niih…teh.
    Lagi mulai memilah sampau di rumah.

    Anak-anak sudah aku kenalkan sampah organik, non-organik.
    Masalahnya non-organiknya ada beberapa kantong lagi….untuk botol plastik sama kaleng.
    Belum lagi kertas.

    Serruu jadinya…

  21. Siti hairul says: October 23, 2018 at 10:06 pm

    Aman ya, ternyata pemahamanku selama ini salah. Tetapi aku kebiasaan sekarang kemana-mana bawa wadah makan buat belanja

  22. Mugniar says: October 23, 2018 at 8:57 pm

    Ternyata masih aman ya. Memang harus ketemu ahlinya ya baru yakin. Syukurlah Mbak dan teman2 blogger lain bisa bertemu ahlinya dan nge-share begini jadi kami bisa tahu juga. TfS, Mbak

  23. Rara febtarina says: October 23, 2018 at 7:38 pm

    dulu aku sempet takut gitu pas jaman sma udah tersebar isu styrofoam, dan pas kuliah makin gencar aja, eh ternyata sekarang aman aman aja ya

  24. Rani Yulianty says: October 23, 2018 at 5:20 pm

    Waah, kalau saya memang pengguna styrofoam, baca artikel ini jadi yakin, setelah kemarin agak was-was dengan pro kontranya

  25. Yoanna Fayza says: October 23, 2018 at 1:57 pm

    Jadi nggak terlalu merasa bersalah kalau sedang pakai styrofoam. Karena memang wadah dari styrofoam Lebih higienis dibanding wadah lainnya

  26. Yoanna Fayza says: October 23, 2018 at 1:57 pm

    Jadi nggak terlalu merasa bersalah kalau sedang pakai styrofoam. Karena memang wadah dari styrofoam Lebih higienis dibanding wadah wadah lainnya

  27. Larasati Neisia says: October 23, 2018 at 12:30 pm

    Jadi tau teh kalo styrofoam itu sama sekali nggak berbahaya bahannya. Limbahnya aja yang berbahaya. Hehe.

  28. Noe says: October 23, 2018 at 10:08 am

    Aku udh kebiasaan bawa lunch box sendiri kalo mau beli makanan yg biasanya si penjual pake styrofoam, bubur ayam misalnya, hehe. Jd kalaupun benar aman, aku ttp milih mengurangi penggunaannya deh 🙂

  29. Noe says: October 23, 2018 at 10:07 am

    Aku udh kebiasaan bawa lunch box sendiri kalo mau beli makanan yg biasanya si penjual pake styrofoam, bubur ayam misalnya, hehe. Jd kalaupun benar aman, aku ttp milih mengurangi penggunaannya deh

  30. Armita Fibriyanti says: October 23, 2018 at 9:59 am

    Sekarang jadi lebih tenang kalau mau pakai Styrofoam, gak parnoan lagi ya Teh

  31. Tuty Queen says: October 23, 2018 at 9:09 am

    Aku malah sempat sama sekali nggak mau beli makanan kalau dibungkus pakai styrofoam karena ada berita styrofoam tidak aman. Kalau tau aman kan nggak banyak milih tempat beli makanan yaa…thanks info nya mbak.

  32. Echi mustika says: October 23, 2018 at 8:55 am

    Ohh ini aman.. Dulu santer kabar ini tidak baik jika terkena panas.. Alhamdulillah ada berita baik ya mba jadi tidak khawatir

  33. herva yulyanti says: October 23, 2018 at 8:54 am

    alhamdulilah ya teh aman jadi aku mau langganan lagi beli bubur di tempat langganan yang pake stryofoam hehehe semoga info ini banyak yg baca 🙂

  34. Nia K. Haryanto says: October 23, 2018 at 8:48 am

    Beruntung ya kita bisa ikut acara ini. Jadi terbuka deh pemikiran soal styrofoam. PR besarnya adalah mengelola sampahnya.

  35. Yati Rachmat says: October 23, 2018 at 6:10 am

    Legaaa…jadi tetap deh beli bubur yg lewat tuh pake stereofoam instead of pake mangkok sendiri — jadi tinggal buang aja, bebas nyuci mangkok, hehehe…

  36. Ade anita says: October 23, 2018 at 6:03 am

    Memilah sampah sih udah dilakuin di rumah. Eh tapi petugas yg ambil sampahnya cuma 1 dan ama dia semua kantong dibuka lalu sampahnya dicampur lagi di dalam gerobak sampahnya. Kantong plastik sampahnya yg dipisahin. Hehehe

  37. Diah says: October 22, 2018 at 8:09 pm

    Syukurlah klo emang aman ya Mbak. Secara masih banyak lho penjual makanan yg masih menggunakan styrofoam.
    Saya pun sering beli makanan dan dapat paketan styrofoam ini. Jadi bisa lega.
    Thanks ya Mbak 🙂

  38. Gita says: October 22, 2018 at 7:30 pm

    Tengkyu egy..info ttg styrofoam ini jd pencerahan buat aku. Trnyata aman ya. Dan setuju banget yg jadi pr adalah soal pemilahan sampah.

  39. CatatanRia says: October 22, 2018 at 7:26 pm

    Jadi aman ya mba, sempat ragu juga setelah kelur pernyataan dari Kang Emil tentang sterofoam, ragu memakainya lagi. Memang enak pake sterofoam lebih praktis soalnya

  40. Juli says: October 22, 2018 at 5:09 pm

    Memilah sampah. Duh, PR buatku ini…
    Syukurlah klau steorofoam aman, jadi info baru buatku ini, Mbak. Thank you…

  41. Jiah says: October 22, 2018 at 4:44 pm

    Waktu banyak yg bilang styrofoam ini bahaya, beberapa orang masih pakai karena alasan simpel. Dan kalau ramadan masih pakai pakai ini karena mudah dalam membungkus makanan dibanding kardus. Iyelah buat takjil 1000-an kan lebih simpel pakai wadah itu

  42. Uwien Budi says: October 22, 2018 at 3:08 pm

    Waktu ikut acara kemarin, aku jadi udah ngebet banget mau belajar zero waste. Bagu banget kalo pengelolaan sampah styrofoam ini digalakkan di penjuru daerah, ya

  43. herva yulyanti says: October 22, 2018 at 2:09 pm

    iya aku masih inget pas RK larang styrofoam dan mie seduh kesukaan aku juga langsung ganti kemasan padahal lebih enak pake styrofoam apalagi kalau ternyata sampahnya bisa diolah kembali ya teh jd sesuatu yg manfaat

  44. Astin Astanti says: October 22, 2018 at 12:54 pm

    Pengalaman saya dengan styrofoam itu, kadang membuat makanan bercampur aroma dari bahan styrofoamnya kali ya. Sampai saat ini saya masih was-was dengan menggunakan styrofoam apalagi untuk makanan panas atau baru matang. Mungkin bahan pembuat styrofoam itu beda-beda ya, kadang ada yang bau styrofoamnya menyengat gitu, dan yang digunakan chef pada saat demo, adalah styrofoam jenis bagus. Coba nanti saya kembali perhatikan logo bersegitiga nya ada atau tidak di kemasan styrofoam yang biasa digunakan penjaja makanan pinggir jalan. Tks infonya Mbak

  45. Kurnia amelia says: October 22, 2018 at 12:39 pm

    Aku baru tau kalau Steorofoam ini aman soale isu yang di luar mengatakan sebaliknya, btw emang sih kalau pakai steorofoam lebih praktis dan lebih murah sih ya jatohnya .

  46. Sandra Hamidah says: October 22, 2018 at 12:23 pm

    Wuih mantap ya teh klo tau dari sumbernya semoga masyarakat jadi lebih teredukasi🤗

  47. Syarifani Mulyana says: October 22, 2018 at 11:48 am

    Anggapanku selama ini sterofoam susah di daur ulang sehingga kurang ramah lingkungan. Padahal untuk bungkus makanan berkuah lebih praktis.
    Setidaknya dengan sosialisasi begini, bisa meluruskan anggapan masyarakat.

  48. Syarifani Mulyana says: October 22, 2018 at 11:46 am

    Setahuku sterofoam kurang ramah lingkungan karena susah didaurulang it salah ya. Dengan adanya sosialisasi begini, setidaknya meluruskan anggapan banyak orang.

  49. Rach Alida Bahaweres says: October 22, 2018 at 11:00 am

    Bubur langgananku seringkali naruh buburnya di steeamfoam tapi sebelumnya dilapisin kertas minyak dulu. Asik skali hadirin acara yang membuka mata tentang stereofoam. Penasaran nih aku pengen juga hadiri mba 🙂

  50. Lidya says: October 22, 2018 at 10:30 am

    dulu aku juga agak ngeri kalau pakai stryofoam katanay beracun apalagi buat maianan panas. Tapi ternyata skr aman digunakan ya. Dan ternyata bisa didaur ulang juga

  51. Irra says: October 22, 2018 at 10:18 am

    Ternyata. Selama ini sudah sering salah paham sama styrofoam ini. Makasih mbak sudah mencerahkan hidupku ini..

  52. Bibi Titi Teliti says: October 22, 2018 at 9:50 am

    Aku selama ini tahunya styrofoam gak boleh Gy, wah mampir ke sini lumayan banget bisa dapet ilmu baru berfaedah :))

  53. April Hamsa says: October 22, 2018 at 9:33 am

    Aku selama ini jg taunya styrofoam gak aman mbak dan gak ramah lingkungan. Ternyata gtu penjelasannya ya, keliru donk selama ini hehe. Thanks infonya…

  54. Sintha Novia Putri says: October 22, 2018 at 9:13 am

    Ternyata bisa di daur ulang juga yah styrofoam, aku juga suka pake ini soalnya lebih praktis sama rapih

  55. cicidesri says: October 22, 2018 at 2:55 am

    wah aku baru tau, selama ini ngira kalo steorofoam juga bahasa, makanya banyak kan yang pakai ini terus sebelumnya dilapisi lagi plastik sebelum naro makanan. hmmm

  56. Siti Faridah says: October 21, 2018 at 11:11 pm

    Ternyata styorofoam aman digunakan untuk meletakkan makanan. Emang aku juga suka pakai styorofoam karena praktis. Tapi aku lebih suka pakai daun pisang untuk meletakkan makanan karena di kebun belakang rumahku banyak pohon pisang.

  57. Dian Restu Agustina says: October 21, 2018 at 7:30 pm

    Wah, baru tahu, berarti selama ini termakan isu diriku huhuhu.
    Asal pemakaiannya benar berarti styrofoam aman..dan mesti dilihat juga sesuai persyaratan di atas yaa

  58. Okti Li says: October 21, 2018 at 5:49 pm

    Sosialisasi ini harus lebih diperbanyak sehingga sampai kepada khalayak masyarakat. Banyak yang masih awam, masih beranggapan seperti “kepercayaan” tahun 2015-2016 tentang styrofoam ini.

  59. VHAranie says: October 21, 2018 at 11:59 am

    wahhh ternyata! aseli loh baru tau aku.. tadinya emang mikir sampah steorofoam lebih parah ketimbang sampah plastik..

  60. Keke Naima says: October 21, 2018 at 10:58 am

    Selama ini selalu jadi pertanyaan saya. Memangnya styrofoam gak bisa didaur ulang? Informasi ini jarang saya temukan. Lebih gencar informasi kalau styrofoam tidak bisa diurai tanah. Postingan ini menjawab pertanyaan saya. Iya, berarti pr selanjutnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah

  61. Yoanna Fayza says: October 21, 2018 at 8:18 am

    Wah selama ini ada salah paham tentang styrofoam, nggak terlalu buruk ternyata .. sering mau pakai styrofoam tapi takut sama yang beritanya banyak beredar selama ini.

  62. Reyne Raea says: October 21, 2018 at 5:44 am

    Waahhh baru tau kalau styrofoam aman, karena banyak beredar berita tentang ini yang gak aman.

    Meskipun sesekali masih juga pakai styrofoam, tapi kalau makanan berkuah gak berani pakai styrofoam

  63. Cilya says: October 20, 2018 at 6:54 pm

    Iya toh mba aman? Aku ounya usaha Ayam Bakar..krn kmrn steorofoam ngga aman aku alihkan ke box makanan yg aman. Makin paham deh sekarang tentang steorofoam. Makasih artike nya mba

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This field is required.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">html</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*This field is required.