Loading...
Hallo ?
Saat ini Saya mau sharing kisah mama saya yang di vonis Kanker Serviks.
Doc: Pexels.com
Mama saya saat ini berumur 60 tahun, beliau tidak pernah jatuh sakit karena keuletan, gaya hidupnya yang sehat, dan rajin berolah raga (jalan santai di pagi hari).
3 tahun terakhir mama saya masuk Rumah Sakit karena terinfeksi saluran kencing atau kemih, dan harus dirawat inap dan juga rawat jalan. Di akhir tahun 2016, mama saya terjadi pendarahan (flek) padahal sudah menopause. Dan di awal tahun 2017, beliau pergi ke dokter sendiri tanpa memberitahu kami sekeluarga untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Setelah periksa ke dokter kandungan di RS Advent Bandung, mama harus dilakukan kuret karena adanya polip di kandungan. Sepulang dari RS beliau baru cerita kondisi tubuhnya yang sakit dan harus di kuret.
 
Karena mama melahirkan ke dua anaknya secara normal, kami tidak memberikan beliau untuk langsung di kuret. Jadi kami mencari second opinion, kami membawa mama berobat di Jakarta. Karena kami menggunakan BPJS, sangat sulit untuk berobat secara detail di Bandung. Jadi kami pindahkan BPJS mama ke Jakarta untuk selama pengobatan. Kami membawa mama ke RS Hermina Jakarta. Setelah periksa ke dokter kandungan, mama harus melakukan biopsi.

Setelah hasil biopsi keluar, mama di vonis kanker serviks stadium 3A. Menurut dokter stadium 3A ini penyebaran di bagian vagina bawah, jika sudah stadium ini tidak bisa lagi dilakukan operasi pengangkatan rahim. Kami mencari pendapat lain lagi dengan membawa hasil biopsi ke RS Kanker Dharmais jakarta. Dan setelah diperiksa tetap hasilnya ‘Positif’ Kanker Serviks, dan mama harus dilakukan ‘Sinar’ atau ‘Radiotherapi’ sebanyak 25x dan ‘Kemoterapi’ sebanyak 8x. Kami sekeluarga sangat down mendengar hasil mama yang ternyata sakitnya cukup serius. Ingin rasanya seperti di cerita-cerita ‘sinetron’ bahwa hasil biopsi mama tertukar dengan pasien lain tapi itu hanya khayalan dan tidak mungkin terjadi ?.
Kami sekeluarga harus tegar dan kuat di depan mama, karena kita harus memberi semangat buat mama untuk melawan penyakitnya dan mencari solusi yang terbaik untuk mama.
Mama pun tidak mau dilakukan Radioterapi dan Kemoterapi, karena mama tidak mau tubuhnya menjadi rusak dan lemah. Percaya atau tidak kondisi fisik mama itu sehat bugar, orang tidak akan percaya kalau mama itu ternyata sakit yang cukup serius.

Mencari Solusi Lain Supaya Tidak Di Kemoterapi dan Radioterapi

 

Karena dari diri mama yang tidak mau di Kemoterapi dan Radioterapi, maka saya sekeluarga mencari solusi lain supaya mama tetap sehat dan bisa sembuh. Dan setelah mencari-cari informasi, kami mendapatkan info bahwa ada dokter ahli kanker tapi menggunakan herbal. Dokter ini akan berkata jujur apakah harus menjalankan kemoterapi atau tidak perlu, namanya Dr.Paulus W.Halim bertempat di BSD. 
Ternyata om saya yang baru saja meninggal bulan lalu karena Kanker Darah (Leukemia), sebelum melakukan kemoterapi beliau sudah ke Dr.Paulus tetapi dokter menyarankan untuk tetap melakukan kemoterapi karena ini kanker darah yang sangat cepat penyebarannya ke seluruh tubuh. Setelah om saya menjalani kemoterapi beliau tidak kembali lagi ke dokter Paulus karena terbentok dengan biaya.
 

Akhirnya kami memutuskan untuk mencoba berobat ke Dr.Paulus. Selama kami menunggu panggilan untuk masuk ke dalam ruangan dokter, kami banyak bertanya dengan pasien yang sedang menunggu juga. Dari cerita mereka sudah banyak keluarga atau tetangga mereka yang bisa sembuh selama berobat di Dr.Paulus. Jadi kami cukup tenang mendengar itu jadi ada kemungkinan mama bisa sembuh dan pulih kembali. 
Saat mama masuk ruangan dan diperiksa, hasilnya membuat kami tambah lemas dan kaget ?. Karena menurut dokter mama bukan stadium 3A lagi tapi sudah stadium 4, karena sudah menyebar di paha, tulang belakang, tangan bagian kiri dan pinggang. Dan pusatnya itu ada di dekat kantung kemih, makanya saat mama menahan kencing atau buang air kecil akan mengeluarkan darah. 
Tetapi memang betul, bagian-bagian itu yang mama rasakan sakit selama ini. Mama kira sakit yang dirasakan itu karena beliau yang terlalu capai dan sudah mulai tua. Ternyata bukan, kankernya yang sudah menyebar di bagian yang selama ini mama rasakan sakit. Dan Dr.Paulus tidak menyarankan untuk Kemoterapi dan Radioterapi, karena bagian-bagian yang tersebar tidak dapat diatasi dengan Kemoterapi dan Radioterapi, malah akan memperparah kondisi mama dan akan membuat mama semakin lemah. Karena dengan proses Kemoterapi bukan hanya membunuh sel-sel yang rusak tapi akan membunuh sel-sel yang baik juga.
Jadi kami harus selalu memastikan mama minum obat secara teratur, menjaga makanan yang harus mama makan, tidak boleh membuat mama capek, tidak membuat mama menjadi stres.
Memang biaya yang dikeluarkan untuk berobat disini cukup mahal (tergantung dengan penyakitnya juga). Pada saat pertama berobat disana kami hanya bisa menebus 1/2 resep karena dana yang kami miliki kurang. Dan akhirnya saya dan adik saya menggalang dana di KitaBisa.com, Puji Tuhan dari dana yang  terkumpul selama ini bisa membantu mama kami untuk berobat selama 4 bulan.
Puji Tuhan, sudah hampir setahun mama kami berobat disana dan perkembangannya cukup pesat. Penyebaran di paha, tangan kiri, pinggang, dan tulang belakang sudah hilang dan mulai terpusat kembali. Kami percaya ini semua karena berkat Tuhan, mama bisa bertemu dengan dokter ini dan Tuhan cukupkan semua biaya yang mama butuhkan. Dan kami percaya karena Tuhan yang telah membentuk dan menciptakan mama, maka Tuhan tau bagaimana cara memperbaiki sel-sel yang rusak dalam tubuh mama dan menggantikannya dengan sel-sel yang baru, hingga mama bisa sembuh total dan bisa beraktivitas kembali.

Makanan Yang Perlu Di Hindari Untuk Kanker Serviks

Semenjak mama kami berobat di Dr.Paulus banyak makanan yang harus di hindari supaya mama cepat sembuh.

1. Mengganti Gula Putih Menjadi Gula Merah Atau Aren

Ternyata gula putih itu tidak baik untuk tubuh kita dan akan menyebabkan berbagai penyakit. Karena bukan hasil air tebu asli, tetapi dari proses kimiawi air tebu. Jadi sudah banyak tercampur dengan bahan kimia yang berbahaya.

2.  Tidak Memakan Daging Ayam, Sapi, Kambing, Kerbau, Babi

Karena di dalam daging-daging dapat menghasilkan sel yang tidak normal. Maka akan memicu sel kanker semakin menyebar.

3. Makanan Yang Diawetkan

Karena makanan yang diawetkan sudah pasti mengandung zat kimia. Tidak baik untuk penderita kanker.

4. Buah Musiman

Rada bingung sih kenapa buah musiman tidak boleh di konsumsi oleh mama. Mungkin, jika buahnya belum tumbuh saat musimnya akan dilakukan suntikan agar cepat besar atau tumbuh. 

5. Sayur Kangkung, Tauge, Sawi Putih

Tauge akan merangsang pertumbuhan sel kanker. Sedangkan kangkung dan sawi putih tidak dapat membuat obat yang diminum agar dapat bekerja secara maksimal dalam tubuh.
 

6. Sea Food 

Makanan sea food yang harus di hindari adalah udang, cumi, kepiting, karena mengandung lemak yang tinggi sehingga dapat merangsang perkembangan kanker.

Faktor Penyebab Mama Terkena Kanker Serviks

Kami cukup kaget karena mama terkena Kanker Serviks. Ternyata penyebabnya mama terkena kanker adalah 
1. Memakan Pil KB dalam jangka waktu yang panjang. Harusnya mama sudah berhenti meminum Pil KB pada umur 35-40an, tetapi mama lebih dari itu. Karena pil KB jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang sangat memicu pertumbuhan kanker.
2. Sering sekali menahan kencing atau buang air kecil. Menurut dokter yang pernah mama berobat, tidak baik menahan kencing. Karena kencing itu adalah racun dalam tubuh yang harus dikeluarkan, tetapi jika kita menahannya terlalu lama racun-racun tersebut akan masuk kembali ke dalam tubuh.
 
3. Tidak menggunakan alat kontrasepsi atau kondom saat berhubungan. Jika sudah menopause, pada saat berhubungan intim dengan suami harus menggunakan alat kontrasepsi atau kondom. Karena wanita akan melewati masa menstruasi untuk mengeluarkan darah kotor dalam rahim, tetapi jika sudah memasuki masa menopause maka darah kotor tidak dapat keluar.
4. Tidak melakukan vaksin kanker serviks. Sebenarnya kita dapat mencegah terjadinya kanker ini dengan melakukan vaksin kanker serviks secara rutin. Memang harganya cukup mahal sehingga banyak orang yang males untuk melakukan vaksin ini. Tetapi biaya yang dikeluarkan setelah terkena kanker ini, akan lebih mahal daripada harga vaksinnya. Dan saya juga berharap, semakin tingginya tingkat kanker serviks di Indonesia. Pemerintah bisa mengurangi harga atau bahkan mengratiskan untuk vaksin kanker serviks ini, untuk bisa mengurangi terjadi kanker serviks pada wanita-wanita Indonesia.

5. Jarang melakukan Pap Smear. Jika sudah menikah harus melakukan pap smear setahun sekali. Tetapi jika sudah memasuki masa menopause harus melakukan pap smear setahun dua (2) kali. Jadi jangan menganggap enteng masalah pap smear, itu penting banget untuk wanita. Dan Puji Tuhan, sekarang sudah banyak lab-lab besar yang bisa menerima BPJS jadi bisa melakukan pap smear secara gratis.

Semoga cerita ini dapat membantu keluarga atau teman yang mengalami penyakit yang sama seperti mama saya. Dan terus menjaga kesehatan yaa teman-teman ?
Bantu doa juga supaya mama saya bisa sembuh total. Dan saya dapat menjaga dan memperhatikan mama saya. Terima kasih ? 
 

30 Replies to “Mama Di vonis Kanker Serviks Stadium 4”

  1. Freya says: March 3, 2019 at 4:32 pm

    This post is priceless. When can I find out more?

  2. Jeanette Agatha says: February 9, 2018 at 2:07 pm

    Amin. Terima kasih mba 🙂

  3. Yani Dasikun says: February 9, 2018 at 2:06 pm

    Semoga Mama segera sehat lagi yaa

  4. Devi Afrianza says: February 9, 2018 at 2:06 pm

    Thank you sharing nya egi.. Sangat2 bermanfaat skali.. Smoga mama cpt pulih lg yaa.. Doa yg terbaik buat mama dan km sekeluarga ya sayang

  5. Jeanette Agatha says: February 7, 2018 at 12:22 pm

    Amin, terima kasih yaa ta 🙂

  6. Jeanette Agatha says: February 7, 2018 at 12:20 pm

    hallo mba salam kenal 🙂
    Amin, terima kasih yaa mba untuk doanya.
    Sehat selalu yaa mba. Tuhan memberkati mba juga 🙂

  7. Septarini says: February 7, 2018 at 11:48 am

    Salam kenal ya mbak! Semoga mamanya cepat sembuh ya mbak! Semoga keluarga dan kami juga jadi lebih jaga kesehatan… Semoga Tuhan selalu memberkati!

  8. Yasinta Astuti says: February 7, 2018 at 11:48 am

    Semangat ya teh Egi, Mama nya pasti bisa sembuh.

  9. Jeanette Agatha says: February 7, 2018 at 3:20 am

    Amin ma, yakin dan percaya yaa ma. Pasti Tuhan memberi kesembuhan total buat mama. Love ma :*

  10. Jeanette Agatha says: February 7, 2018 at 3:19 am

    Amin, makasih yaa mba:)
    Sehat terus yaa mba, dan terima kasih sudah mampir 🙂
    Salam kenal mba 🙂

  11. Jeanette Agatha says: February 7, 2018 at 3:17 am

    Amin, makasih yaa mba 🙂
    mama nya mba di angkat miomnya saja atau semuanya?

  12. Jeanette Agatha says: February 7, 2018 at 3:14 am

    Amin, terima kasih yaa mba.
    Sama-sama, semoga dapat bermanfaat 🙂
    Salam kenal mba 🙂

  13. Devi Afrianza says: February 7, 2018 at 1:31 am

    Thank you sharing nya egi.. Sangat2 bermanfaat skali.. Smoga mama cpt pulih lg yaa.. Doa yg terbaik buat mama dan km sekeluarga ya sayang

  14. deddyhuang.com says: February 7, 2018 at 1:31 am

    tempo lalu pas mamaku ada miom juga sama pantangannya.

    semoga mamanya cepat sembuh ya mbak..

  15. Yuli Astuti says: February 7, 2018 at 1:31 am

    Semoga Mama cepat sembuh yaa Mbak…
    Ceritanya inspiratif, terimakasih. Saya termasuk orang yang terkadang suka menahan kencing, semoga bisa lebih hati-hati lagi setelah membaca ini. 🙂

  16. Taty says: February 6, 2018 at 10:39 pm

    Puji Tuhan selama saya sakit kanker Tuhan selalu kasih kekuatan n kesabaran pd saya,dan saya bersyukur punya 2 anak yg sangat sayang n perhatian pd saya n selalu kasih semangat u saya,terimakasih anak2ku sayang. Tuhan Yesus memberkati kalian berdua.

  17. Dian Restu Agustina says: February 6, 2018 at 12:14 pm

    Doa yang terbaik untuk Mama ya Mbak. Semoga keluarga juga diberikan kesabaran saat merawat Beliau.
    Terima kasih untuk sharingnya…Mengingatkan saya untuk lebih peduli pada kesehatan 🙂

  18. Jeanette Agatha says: February 6, 2018 at 10:39 am

    Terima kasih mba diah. Salam kenal 🙂

  19. Jeanette Agatha says: February 6, 2018 at 10:37 am

    Amin. Terima kasih mba.
    Turut berduka juga yaa mba.
    Iyaa pola hidup yang sehat benar-benar sangat membantu kesembuhan dan buat kita yang masih sehat harus merubah pola hidup juga

  20. Ratna Hadi says: February 6, 2018 at 10:29 am

    Mengingatkan saya pada Ibu yang terkena kanker paru-paru dan berpulang 5 tahun yang lalu. Semoga segera diberi kesembuhan ya, Mbak. Dan jaga pola hidup sehat sepertinya jadi keharusan. Tetap semangat ya, buat Mama.

  21. Diah3anak says: February 6, 2018 at 8:54 am

    Mbak…ceritanya inspiratif banget…jadi tahu tentang kanker serviks dan dr paulus

  22. Jeanette Agatha says: February 6, 2018 at 7:32 am

    Amin, makasih yaa mba.
    Sama2 mba. Sama aku juga sering nahan pipis tapi semenjak mama sakit mulai belajar utk tidak menahan lagi.

  23. Merida merry says: February 6, 2018 at 7:27 am

    Semoga mamanya cepat sembuh ya mbak.
    Waduh … Aku termasuk yg sering nahan pipis nih, bukan sengaja sih tp kadang karena sibuk jadi ditunda-tunda gitu. Thx sharingnya mba, jadi lebih care sama kesehatan kalau begini

  24. Indira says: February 6, 2018 at 7:27 am

    Semoga Mama tetap semangat dan sehat serta berbahagia yaa Kak Jean. Mama begitu ceria, kekuatan dan dukungan keluarga akan menjadi obat mujarab. Saya turut mendoakan yang terbaik untuk Kak Jean dan keluarga. kak Jean juga jaga kesehatan yaa, thank you infonya sangat bermanfaat, saya harus catat ini.

  25. Jeanette Agatha says: February 6, 2018 at 5:26 am

    Salam kenal mba dari. Terima kasih untuk info dan semangatnya.
    Akan saya cari komunitas para survivor di FB.

  26. KuNdari says: February 6, 2018 at 4:58 am

    Semoga mamanya segera terbebas dari sel kanker Mbak Jeanet. Sekadar berbagi cerita, di Bandung juga ada seorang survivor kanker yang sehat sampai skrg, dengan mengubah pola makan serta mengonsumsi herbal. Terutama terapi dengan pure baking soda, VCO, transdermal dengan Magnesium Oil, dan jus rempah2 seperti jahe bawang putih. Di FB juga ada sebuah komunitas para survivor dan yang mendampingi survivor namanya Share With Your Love, mungkin bisa membantu. Tetàp semangat Mbak, karena setiap penyakit pasti ada obatnya. Hanya keterbatasan manusia saja yang belum mampu menemukannya☺. Salam kenal.

  27. Jeanette Agatha says: February 6, 2018 at 4:12 am

    Amin,makasih mba. mba srie juga sehat selalu yaa.
    Iyaa olahraga ringan selalu dilakukan asal tidak terlalu capai.

  28. Jeanette Agatha says: February 6, 2018 at 4:08 am

    amin mba dira. makasih yaa untuk semangatnya. Walaupun kita masih muda, kita harus tetap jaga kesehatan bagian V.

  29. Srie Ningsih Ali says: February 6, 2018 at 3:57 am

    Ikut prihatin Mba dengan kondisi mamanya, usianya tidak terpaut jauh dg saya. Semoga mama cept pulig seperti semula & olahraganya tetap dilakukan secara rutin ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This field is required.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">html</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*This field is required.