Ingin sekali ya melihat Indonesia bisa maju seperti negara yang lain. Hari senin, 20 Agustus 2018 kemarin, saya dan teman-teman dari Blogger JA diundang ke acara “Diskusi Publik Penyiapan Sumber Daya Manusia Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0”. Diskusi ini diselenggarakan oleh Kementrian Perindustrian Republik Indonesia dan STT Bandung. Apa itu Revolusi Industri 4.0? Simak langsung ulasannya, ya.
Revolusi Industri 4.0
Saya browsing di Wikipedia, Industri 4.0 adalah nama tren otomatis dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Pada era ini menciptakan “Pabrik Cerdas”. Dimana pabrik tersebut sudah berstruktur moduler, system siber-fisik mengawasi proses, menciptakan Salinan fisik secara virtual. Serta membuat keputusan yang tidak terpusat. Lewat Internet of Thinking (IoT), system siber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama dengan satu sama lain dan manusia secara bersamaan.
Penggerak Pertumbuhan Industri
Dalam pertumbuhan suatu bidang pasti ada penggeraknya. Untuk pertumbuhan dalam bidang industry, penggeraknya, yaitu :
- Investasi, menarik PMA dan PMDN
- Teknologi, meningkatkan efisiensi untuk peningkatan daya saing
- SMD, uuntuk meningkatkanproduktivitas industry
Penyediaan dan pembangunan SDM Industri menjadi tugas dan fungsi Pusdiklat Industri Kementrian Perindustrian.
Baca Juga : E-commers yang Menyediakan Kredit Online Tanpa Credit Card
Sudah Siapkah Indonesia Dengan Revolusi Industri 4.0?
Indonesia harus sudah memasuki tahapan revolusi industri ini. Maka harus mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) lebih maksimal untuk bisa menjalani revolusi ini. Menurut data, Republik Indonesia butuh 45 tahun untuk mengejar ketinggalan Pendidikan. “Hasil dari World Development Report (WDR), kalau system Pendidikan Indonesia masih seperti ini, butuh 45 tahun untuk mengejar ketinggalan. Untuk science dibutuhkan 75 tahun untuk mengejar ketinggalan. Maka kita harus memperbaiki diri dalam kualitas Pendidikan di Indonesia.” Jelas Sri Mulyani, Menteri Keuangan.
Menurut survey, jumlah mahasiswa yang mengikuti Pendidikan Vokasi (Politeknik) di Indonesia hanya sekitar 5.2%. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara maju, khususnya di Eropa.
Maka dari itu Pemerintah memprioritaskan pembangunan SMD pada tahun 2019. Pembangunan dan pengembangan SMD segera dimasukkan dalam RAPBN tahun 2019. Terutama untuk Pendidikan dan pelatihan vokasi, Politeknik, Kemitraan dengan industry, peningkatan keterampilan tenaga kerja, dan yang lainnya.
Program Menyiapkan 1 Juta Tenaga Kerja Industri
Dengan data seperti diatas, maka pemerintah membuat program untuk menyiapkan 1 juta tenaga kerja industri yang terferifikasi. Langkah awalnya, yaitu :
- Pendidikan Vokasi Industri menuju Dual System Model Jerman
- Pembangunan Politeknik / Akademi Komunitas di Kawasan Industri / WPPI
- Pembangunan “link and match” SMK dan Industri
- Pendidikan dan pelatihan system 3 in 1
Dengan program ini, maka studi di SMK akan menjadi 50% teori dan praktek, dan 50% praktek kerja atau magang di lini produksi. Mereka bukan hanya saja belajar teori, tetapi juga melakukan praktek di workshop dan prakterk kerja langsung di produksi industry.
Baca Juga : Review Oppo Find X
Pilot Project Pusat Pengembangan SDM dan Riset Industri 4.0
Bapak Drs. Mujiyono, MM, Kepala Pusdiklat Industri, Kementrian Perindustrian, menjelaskan bahwa mereka mempunyai pilot project untuk revolusi ini, yaitu :
- Pembangunan Lab. Smart Manufacturing di Jakarta.
Sebagai pusat riset dan layanan kerjasama industry-kampus untuk pengembanganteknologi smart manufacturing, diutamakan untuk 5 fokus sector industry 4.0.
- Pengembangan Politeknik sebagai pusat pengembangan SMD Industri 4.0
- Pengembangan Balai Diklat sebagai pusat pelatihan SMD Industri 4.0
Semoga program dari pemerintah ini dapat berjalan dengan lancar. Serta Indonesia siap untuk menghadapi revolusi industri 4.0.
semoga berjalan lancar dan semuanya bisa siap menerima revolusi industri ini aamiin
Sudah banyak yg menerapkan. Termasuk di tempat aku bekerja sekarang.
Jadi jangan pada minder ya lulusan SMK yang memang sudah dipersiapkan lebih banyak di lapangan kerja, seperti pabrik dan lain sebagainya untuk menyiapkan revolusi Industri ya, Mbak
Revolusi Industri yang memajukan bangsa.
Indonesia siap.
Duh, ternyata indonesia ketinggalan banget ya 🙁
Ayo, kita sukseskan program pemerintah semampu kita 🙂
Aku dulu lulusan SMK jurusan informatika, dulu sih benci ya masuk SMK tapi sekarang berasa banget manfaatnya karena bisa lebih dulu ngerasain kerja lapangan 3 bulan lebih dulu dibanding yang sekolah biasa. Jadi nanti kelak anak2ku juga mau masukin SMK, biar mampu menghadapi revolusi industri kedepannya.
Harus semakin menyiapkan diri yaa dengan revolusi industri ini.
Mudah2an program pemerintah untuk menyongsong revolusi industri ini berjalan lancar. Semoga SDM bangsa kita bisa kompetitif dengan yang lain.semangatt!!
Revolusi industri yang mesti disambut dengan kesiapan SDM, ya.
Revolusi ini dimulai sejak tahun 1990 dan Indonesia baru “bergerak” belasan tahun kemudian. Semoga kita sukses di era 4.0 ini.
Wow udah 4.0 aja nih, saya jadi makin optimis semoga programnya lancar terus⭐
SAya lulusan SMK dan dulu langsung praktek dilapangan , revolusi industri zaman now itu emang perlu banget yah, mudah2an bangsa Indonesia siap dan mampu menghadapinya, aamiin
Zaman dulu sering baca ‘revolusi industri’. Ternyata sekarang ada revolusi industri 4.0 y. Semoga Indonesia siap menghadapinya.
Wow SMK makin sering praktek di lapangan ya. Sy dlu di SMF (farmasi) dan kerja lapangan hanya sebulan dan itu pun di kelas 3