Loading...

Pada bulan Maret 2020 Indonesia harus mengalami pandemi Covid-19. Semua aspek kehidupan terkena dampak karena terjadi pandemi ini. Selain itu adapun kebahagian yang terjadi, karena angka kehamilan di Indonesia semakin meningkat. Menurut BKKBN [Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional] ada sekitar 400.000 kehamilan yang terjadi tanpa perencaan.

Saya adalah salah satu ibu yang hamil di masa pandemi ini.Β  Pada awal Januari 2020 saya melepas KB IUD karena sudah memakai selama 5 tahun dan juga mengalami keputihan yang tidak wajar (mulai berbau). Jadi tidak langsung pasang karena ingin mengobati keputihannya terlebih dahulu.

Memang saya dan suami ingin sekali mempunyai anak perempuan, tapi jujur masih bingung karena biaya yang cukup mahal buat melahirkan dan sekolah. Tapi “sedikasihnya” Tuhan aja deh. Kalau memang Tuhan masih kasih kami kepercayaan untuk memiliki seorang anak perempuan pasti Tuhan cukupkan segala sesuatunya.

Positif Hamil di Bulan Mei 2020

hamil saat covid-19
Pic. Gettyimage.com

Setelah lepas KB, ternyata 30 April 2020 jadi haid saya terakhir. Siklus haid saya biasa 28 hari, harusnya tanggal 28 Mei 2020 sudah haid lagi. Tapi sudah akhir Mei saya belum datang bulan juga, cukup deg-degan sih karena siap dan tidak siap.

Akhirnya memutuskan untuk membeli test pack pada malam hari. Esok pagi saat bangun tidur langsung tes urine deh. Benaran deh saat test pack perasaan ga karuan dan deg-degan luar biasa, kaya hamil diluar nikah (padahal uda punya suami ya) hahahaha.

Setelah beberapa menit, hasil test pack muncul dua garis. Ga tau kenapa setelah melihat dua garis itu perasaan jadi senang banget, suami pun senang setelah tau. Jujur masih ga percaya dan bingung gimana kedepannya. Karena ini tidak direncakan dan kondisi keuangan yang tidak menentu karena pekerjaan suami terkena dampak Covid-19.

Cek Kandungan Saat Pandemi

periksa kandungan saat pandemi
Pic. Gettyimage.com

Saat tau hamil, jujur saya masih bingung mau periksa kandungan dimana. Apa lagi kondisi yang seperti sekarang rada was-was untuk pergi ke Rumah Sakit. Sebulan kemudian pada siang hari saya keluar flek sedikit. Jadi besoknya saya memberanikan diri dan memastikan kondisi kandungan apakah sehat atau tidak.

Saya memilih periksa kandungan di Rumah Sakit Borromeus, karena gedung yang terpisah dengan pasien umum (ini seinget saya dulu). Ini pertama kalinya saya periksa kandungan di RS. Borromeus jadi ga tau akan memakai jasa dokter siapa. Setelah tanya-tanya sama teman dan saudara, akhirnya saya memilih dr. Arry Sorayadharma.

Saat memasuki RS. Borromeus harus mengisi form bahwa kondisi tubuh baik-baik saja, periksa suhu badan, dan wajib memakai hand sanitizer. Cukup kaget juga sih karena ternyata untuk pendaftaran harus campur juga dengan pasien umum, tapi tetap ada social distancing sih. Untungnya untuk ke Poli Kebidanan dan Kandungan tidak terlalu jauh, hanya cukup naik satu lantai tidak jauh sudah kelihatan poli-nya.

Setelah cek tekanan darah dan berat badan, saya menunggu di dalam poli. Cukup rame dengan ibu-ibu hamil dan suami (ya iyalah namanya juga poli kandungan, hahaha). Jujur banyak orang seperti itu membuat saya kurang nyaman. Untungnya tidak terlalu menunggu lama, saya pun dipanggil untuk masuk ruangan periksa.

Puji Tuhan kondisi kandungan sehat dan penjelasan dari dr. Arry pun cukup detail. Flek yang keluar itu karena saya kecapean dan janin semakin membesar. Ohh iya, setiap dokter dan suster yang periksa akan menggunakan APD kok jadi tidak perlu kuatir.

Periksa Kandungan di Rumah Sakit Jika Terjadi Sesuatu/Perlu

Setelah membaca-baca dan informasi dari teman yang seorang dokter juga, kalau kehamilan baik-baik saja lebih baik konsultasi secara online saja. Supaya tidak setiap bulan datang ke Rumah Sakit. Tapi jika terjadi sesuatu seperti pendarahan atau apapun, baru datang ke Rumah Sakit.

Karena kondisi kehamilan saya ini baik-baik saja hanya mual yang luar biasa, jadi setiap bulan hanya membeli vitamin yang sudah diresepkan oleh dr. Arry. Saya baru memeriksa kandungan ke dokter saat sudah memasuki usia kandungan trisemester 2 (5 bulan). Untuk menghindari bertemu dengan orang banyak apa lagi yang ada di rumah sakit.

Pindah Periksa Kehamilan di Klinik Khusus Kehamilan

Karena saat periksa di Rumah Sakit terlalu penuh dan bertemu juga dengan pasien umum lainnya. Jadi saya memutuskan untuk mencari tempat klinik yang ada dokter, bisa USG, dan tidak banyak orang. Saya mendapatkan informasi dari adik saya tentang Kehamilan Sehat.

Setelah browsing ternyata ada juga di Bandung, tempatnya di Jalan Peta. Saya mencoba periksa kandungan disana saat usia kandungan memasuki usia 5 bulan. Kalau mau periksa di Kehamilan sehat, kita harus daftar sehari sebelumnya. Karena pasien yang datang dibatasi dengan keamanan dan kenyamanan.

Saat datang dan periksa kandungan disini, saya merasa nyaman dan tenang. Karena tidak terlalu banyak orang karena pasien dibatasi, anak kecil tidak diperkenankan ikut masuk, dan orang yang mengantar hanya boleh satu orang saja. Jadi di dalam klinik tidak terlalu banyak orang.Β 

Di Kehamilan Sehat ini saya diperiksa oleh dr. Glen Marion Mose, dokternya masih muda, cukup detail penjelasannya, dan sabar juga. Harganya pun cukup terjangkau, harga jasa dokter dan USG tidak sampai Rp 300.000. Itu sudah termasuk print USG 2D 3 lembar, dan Live USG 4D. Untuk lebih detailnya akan aku tulis terpisah ya supaya lebih enak.

Hanya sayang di Kehamilan Sehat Bandung ini belum menerima proses melahirkan. Tapi kalau yang di Jakarta sudah ada beberapa tempat yang menyediakan tempat untuk proses persalinan. Semoga kedepannya di Bandung juga sudah bisa melayani persalinan, karena harganya disini cukup terjangkau.

Tetap Berusaha Waras dan Positif Thinking

hamil saat pandemi
Pic. Gettyimage.com

Semua orang pasti merasakan dampak dari pandemi Covid-19 ini, termasuk saya dan keluarga. Karena pekerjaan suami terkena dampak, jadi kami tidak ada penghasilan tetap setiap bulannya. Jadi saya dan suami tetap berusaha bagaimana tetap bisa makan dan membayar semua kewajiban yang harus dibayar.

Saya mencoba untuk berjualan makanan dan suami mencari pekerjaan foto dan video. Bisa bayar semua kewajibannya? Ya, tentu saja tidak. Banyak kewajiban yang terlambat dibayarkan, yang paling penting kami sekeluarga masih bisa makan.

Stress? Tentu saja ada waktu stress, tapi saya masih punya Tuhan yang hebat yang selalu mencukupkan serta memelihara saya dan keluarga. Tidak tau bagaimana caranya, tapi disaat beras hampir habis dan tidak tau mau makan apa lagi selalu ada tawaran pekerjaan atau ada yang membeli dagangan kami dengan jumlah yang banyak.

Dari sekian banyak penduduk di daerah rumah kami, Puji Tuhan kami merupakan salah satu keluarga yang mendapatkan bantuan sembako dari Pemerintah. Lumayan banget sembako yang kami dapatkan bisa menyambung hidup kami beberapa minggu ke depan.

Setelah memasuki kehamilan trisemester kedua, kondisi saya lebih baik tidak terlalu mual parah. Jadi saya mulai mengambil pekerjaan event keluar rumah. Walaupun harus mematuhi protokol kesehatan dan menghindari kerumunan. Saya mengambil pekerjaan keluar rumah ini supaya saya bisa tetap waras, karena bisa bertemu dengan teman-teman blogger, bisa ngobrol bersama mereka. Setidaknya saya bisa menghilangkan kejenuhan sedikit karena dirumah aja.

Bagaimana Asupan Gizi Selama Hamil?

Terus bagaimana dengan asupan gizi untuk janin saya? Saya sebisa mungkin minimal makan telur setiap hari atau membeli sayur bayam. Memang kehamilan saat ini kurang sekali asupan gizi, tapi selalu berusaha untuk minum vitamin yang dokter berikan. Kalau ada uang lebih bisa beli buah. Saya selalu percaya, bahwa Tuhan memberikan kepercayaan kehamilan ini, pasti Tuhan juga yang akan pelihara bayi dalam kandungan saya tetap sehat sempurna sampai lahiran nanti.

Jadi untuk setiap ibu-ibu hamil pada masa pandemi ini, ayooo jangan terlalu stress karena kondisi keuangan yang tidak menentu. Tetap dekat kepada Tuhan, lakukan hal positif yang disukai, tetap bersyukur, dan selalu lakukan afirmasi positif setiap pagi. Tetap semangat dan selalu percaya Tuhan akan selalu menjaga serta menyertai kehidupan kita. God Blessed You All πŸ˜‡

19 Replies to “Pengalaman Hamil Dimasa Pandemi Covid-19”

  1. Rahmah says: December 17, 2020 at 1:31 pm

    Apapun dan bagaimanapun, hamil itu sebuah anugerah yang tak terbeli rupiah
    Hanya saja mungkin mental dan kondisi lingkunga yang akan memberikan reaksi berbeda beda

  2. Agatha Revindra Widori says: December 10, 2020 at 12:26 am

    Sama dengan adikku Mba, pas banget awal pandemi dia hamil dan baru 40 hari lalu melahirkan normal. Persiapan melahirkannya yang harus sering rapid/swab.

  3. Sarieffe says: December 9, 2020 at 12:34 pm

    Semoga mba Jeannette dan baby-nya sehat selalu, setiap anak yang lahir selalu membawa rejekinya masing-masing jadi tetep optimis dan kurangi stressnya yah mba..

  4. Marantina says: December 8, 2020 at 1:27 pm

    Turut bahagia ya mom untuk kehamilan kamu. Sehat-sehat terus bersama si bayi ❀️❀️❀️ pastinya hamil di masa pandemi bikin kehamilan lebih menantang. Semoga Tuhan karuniakan kekuatan dan kesehatan menjalani masa kehamilan πŸ™‚

  5. Diayu Sembiring says: December 8, 2020 at 11:42 am

    Ada beberapa temenku yg hamil dan juga melahirkan di masa pandemic, sempat bertukar cerita dan rata2 mereka takut sekaligus was was, tapi tetap aku suggest tetap tenang, percayakan semua ke dokter/bidan yang sudah kita pilih. Sehat dan bahagia terus mba Jeanette dan baby dalam kandungan ❀️

  6. Meriska Putri says: December 8, 2020 at 3:56 am

    Pengalaman kita hampir sama mbak. Aku juga pandemi ini hamil anak ke 3 tapi hamilnya sebelum pandemi sih. Udah lahiran Agustus kemarin. Dan sempet ngalamin penghasilan gonjang ganjing juga. Rasanyaaa.. aah mantab πŸ˜€

    Tapi Alhamdulillahnya, ada aja rejeki yang datang dari jalan lain.

    Semoga sehat selalu kehamilannya dan lancar persalinannya ya mbak.

  7. Yanti says: December 6, 2020 at 8:35 pm

    Tulisannya sangat bermanfaat banget loh mom karena aku tahu banget temen2ku hamil saat pandemi begini rata2 stress bin galau deg2an terus tapi balik lagi kita harus support diri sndiri ya agar bisa hadapin smuanya .smoga debay dan mamanya sehat terus ya mom

  8. Nurhilmiyah says: December 4, 2020 at 5:03 pm

    Semoga sehat selalu ibu dan janinnya sampai bulan Februari nanti ya kl gak salah hitung. Seru banget pastinya menjaga kesehatan saat hamil di tengah pandemi gini ya Mbak

  9. Euisry Noor (isrinur.com) says: December 4, 2020 at 10:43 am

    Selamat atas kehamilannya, Teh… Pasti kerasa beda ya hamil di saat pandemi… Semoga sehat2 ibu dan bayi. Insya Allah rejeki mah ada aja. Semangat…
    Kakak iparku juga baru melahirkan nih, Alhamdulillah sehat2.

  10. lendyagasshi says: December 3, 2020 at 10:03 pm

    Selamat teteh…
    Semoga sehat-sehat selalu, ibu dan dedek beibinyaaa…
    HPL kapan teh Egy?

  11. Silvie says: December 3, 2020 at 6:07 am

    Selamat momy atas kehamilannya, semoga sehat terus ya sampai persalinan nanti.

    Jangan dibikin stress ya mommy, nanti malah berpengaruh ke janin. Sudah mulai cari rumah sakit yang menerapkan protokol kesehatan lengkap kan di proses melahirkan ?

  12. Ajeng says: December 3, 2020 at 5:29 am

    Waa selamat yaa mba Egy atas kehamilan anak kedua nya, semoga sehat selalu ibu dan calon adek bayi nya 😍 btw, nice tips mbaa, ibu hamil emang ga boleh stress yaa.. setuju banget kalau banyak2 bersyukur tuh bikin hati lebih tenang, langkah jauh terasa lebih ringan πŸ™‚

  13. Dian Restu Agustina says: December 2, 2020 at 9:34 pm

    Selamat atas kehamilannya ya Mbak Egy…sehat selalu bumil dan calon debay..Semoga semua lancar hingga nanti.
    Tuhan akan menjaga kalian..doa terbaik ya. Peluuuk:)

  14. Wiwin | pratiwanggini.net says: December 2, 2020 at 4:26 pm

    Selamat ya, mba, atas kehamilannya. Semoga sehat selalu dan lancar saat kelahiran nanti. Btw teman sekantor saya juga sedang hamil muda. So far dia juga happy banget karena anak pertama. Pandemi tidak bikin dia khawatir atau stress. πŸ™‚

  15. Nurul Sufitri says: December 1, 2020 at 5:25 pm

    Wow, selamat ya atas kehamilannya mbak. Semoga jabang bayi dan mamahnya sehat2 terus. Jaga pola makan dan gaya hidup serta olahraga ringan aja. Asupan enak dan bergizi juga..duh jadi ingat zaman hamil dulu hehehe…. Bismillaah aja semoga lancar semua, ga apa2 hamil pas lagi corona in sya allah barokah aamiin.

  16. Chela says: December 1, 2020 at 12:51 pm

    Sama mbak. Saya juga hamil disaat pandemi. Bawaannya was was aja. Tapi yakin bgt meski perencanaan keuangan blm bgtu siap tapi saya yakin setiap anak akan membawa rezekinya sendiri

  17. Bety Kristianto says: December 1, 2020 at 12:18 pm

    Selamat utk kehamilannya ya Teh Egy… Semoga sehat selalu semuanyaa. Tuhan pasti cukupkan dan pelihara keluarga teh Egy. Semangat dan tetap berbahagia ya.. sebab hati yang gembira Tuhan senang… GBU ..

  18. Demia says: December 1, 2020 at 10:50 am

    Bener banget ini beb, bumil wajib banget nggak stress yaa, happy banget akhirnya owen sama ryan punya adik ce ya beb hihi

  19. Mugniar says: November 29, 2020 at 1:41 pm

    Iya benar, bumil jangan sampai stres pada kehamilan masa pandemi ini. Saya percaya, perjuangannya nanti akan jadi efek bagus ke dedek bayi. Sehat selalu ya Mbak Jeanette dan dedek dalam perut. 😍

Leave a Reply to Sarieffe Cancel reply

Your email address will not be published.

This field is required.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">html</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*This field is required.