Loading...

Puji Tuhan, anak saya jarang sekali sakit dan jangan sampai sakit juga. Saya paling panik kalau anak sakit. Pernah suatu saat, waktu anak pertama umur dua tahun sakit diare. Saat itu saya benar-benar panik, karena melihat wajahnya sangat lesu dan lemas. Dia sudah lebih dari tiga kali Buang Air Besar (BAB), dan bentuknya sudah mulai cair. Saat itu saya dan suami bertengkar karena masalah membawa anak ke Rumah Sakit. Saya ingin cepat membawa dia ke Rumah Sakit, tapi suami saya menahan karena melihat perkembangan dulu.  Tapi setelah kejadian ini, saya menjadi tau cara atasi diare dengan tepat dan benar.

Diare

Pic : Pixabay.com

Menurut Wikipedia, diare adalah suatu penyakit dimana feses berubah menjadi lembek atau cair yang terjadi lebih dari tiga kali dalam waktu 24 jam. Penyakit ini terjadi karena salah makan atau berlebihan makan. Tetapi kebanyakan disebabkan oleh virus atau bakteri yang masuk ke dalam usus. Misalnya mengkomsumsi makanan yang tidak bersih. Jika diare tidak diatasi dengan tepat dan benar, maka akan terjadi dehidrasi atau kekurangan cairan bahkan meninggal dunia.

Dehidrasi adalah kondisi tubuh seseorang yang tidak menggantikan cairan yang keluar akibat diare. Karena zat elektrolit harusnya terserap dalam tubuh, tetapi ini belum sempat terserap sudah terbuang lagi.

Gejala Diare

Pada saat anak saya terkena diare, ini beberapa gejala yang dialami, yaitu :

  1. Perut yang kembung, dan terasa sakit mungkin yang di maksud melilit
  2. Muntah beberapa kali
  3. Demam
  4. Buang air besar lebih dari tiga kali, berawal padat hingga berair

Macam-macam Diare

Diare ada beberapa macam menurut WHO yang berdasarkan tanda-tandanya, yaitu :

  1. Diare Akut

Diare yang yang sudah berbentuk air yang tidak berkelanjutan selama beberapa jam dan lebih dari tiga hari.

  1. Diare Berdarah atau Disentri

Diare yang disertai lendir atau darah pada feses. Jika berkelanjutan bukan hanya dehidrasi yang dihadapi, tetapi akan mengalami kekurangan gizi dan kerusakan usus.

  1. Diare Persisten

Diare yang dialami lebih dari dua minggu dan terus menerus. Tidak diobati dengan cepat akan mengalami kekuragan gizi dan kerusakan usus.

Penyebab Diare

Pic : Unsplash.com

Diare pada anak disebabkan oleh berbagai hal, yaitu :

  1. Makanan yang tidak bersih atau tercemar
  2. Tangan yang tidak bersih pada saat makan
  3. Terlalu banyak makan makanan bersantan
  4. Air yang digunakan tidak bersih
  5. Adanya virus dan bakteri pada usus
  6. Tidak cocok dengan susu sapi
  7. Mainan yang tidak bersih masuk ke dalam mulut
  8. Lingkungan yang kotor

Mengatasi Diare

Pic : Unsplash.com

Jika anak terkena diare jangan cepat panik seperti saya. Tapi kenali dan lihat dulu perkembangannya, lalu cari solusi atasi diare dengan tepat dan benar. Cara mengatasinya, yaitu :

  1. Hitung frekuensi jika anak buang air besar
  2. Lihat feses yang dikeluarkan oleh anak
  3. Memberi minum air putih secara bertahap agar tidak muntah
  4. Jika sudah lebih dari tiga kali beli minuman air kelapa atau air kelapa yang di dalam kemasan. Agar lambung anak tidak kaget jika diberi minuman isotonik
  5. Berikan obat diare yang tepat untuk anak
  6. Tetap memberi anak makan atau cemilan yang mau mereka makan
  7. Tidak memberi susu untuk beberapa ke depan

Mencegah Diare

Mencuci Tangan Sebelum Makan

Saya mencegah agar anak saya tidak terkena diare lagi dengan cara :

  1. Selalu membersihkan mainan yang memungkinkan masuk ke dalam mulut
  2. Memberi mereka makan tepat waktu
  3. Mengajarkan mencuci tangan sebelum makan
  4. Tidak di beri jajan sembarangan

Ini cerita saya pada saat menghadapi anak pertama saya diare. Setelah mengalami ini, sekarang saya tidak begitu panik saat menghadapi anak jika sakit. Karena saya sudah tau mengatasinya.

Teman-teman pernah mengalami anak yang sakit diare? Bagaimana cara mengatasinya? Bercerita di komentar yuk..

8 Replies to “Anak Saya Diare, Ini Cara Mengatasinya”

  1. nur rochma says: April 3, 2018 at 4:28 pm

    Beneran deh, kalau anak sakit, saya jadi panik. Pernah si tengah kena diare sampai opname. Sebenarnya sudah ke dokter, sudah minum obatnya sayang diare nggak kunjung sembuh. Akhirnya saya bawa ke RS biar segera ditangani.

    1. Jeanette Agatha says: April 5, 2018 at 6:59 pm

      nggak tega ya mba klo melihat anak sampai di tusuk infus 🙁

  2. Yasinta Astuti says: March 27, 2018 at 8:11 pm

    Dulu aku panikan banget, kalau anak diare langsung ke dokter. Kalau sekarang mah udah lebih kalem, jadi kalau iioo diare pastiin dulu ga kekurangan cairan aja. Alhamdulilah sekarang udah lebih jarang diare. Makasih teh egy share nya smeoga anak kita sehat selalu ya

  3. Damar Aisyah says: March 26, 2018 at 11:47 am

    Kalau anak diare tuh bawaannya deg-degan aja, khawatir kalau sampai dehidrasi. Yang penting air putih dan kalau bisa oralit juga lumayan membantu mensupport tenaga

  4. Lina says: March 24, 2018 at 4:12 am

    Jangankan anak-anak, kalau kita yang diare aja aduh rasanya lemes bgt ya karena cairan dalam tubuh berkurang terus. Sejauh ini sih syukur bgt anak gak pernah diare, tapi jadi lebih waspada juga ya mba..

  5. Dian Restu Agustina says: March 23, 2018 at 10:13 pm

    Kalau anak sudsah kena diare kepikiran ya Mbak..lihatnya kasihan banget, sudah lemes, biasa juga enggak nafsu makan jadinya..
    Kalau saya selama masih bisa dikasih minum untuk pengganti cairan dan masih kelihatan oke enggak perlu ke dokter. Diberi larutan gula garam/oralit sedikit-sedikit..Juga dibaluri minyak kayu putih di perut, punggung..
    Baru kalau parah, pergi ke dokter 🙂

  6. Ceritaeka says: March 23, 2018 at 3:23 pm

    Iya, kadang telat makan bikin masuk angin jadi diare. Ohya aku juga sedia Lacto B selalu di rumah.
    Just in case belum sempat ke DSA jadi ada pertolongan pertama.

  7. Ceritaeka says: March 23, 2018 at 3:22 pm

    Iya, kadang telat makan bikin masuk angin jadi diare. Ohya aku juga sedia Lacto B selalu di rumah.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This field is required.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">html</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*This field is required.