Hallo, apa kabar?
Semoga Anda dan keluarga sehat selalu, ya. Saya mau curhat sedikit tentang kondisi anak yang sempat terkena Demam Berdarah pada bulan Februari kemarin. Puji Tuhan tidak harus rawat inap di Rumah Sakit. Tapi ini cerita berdasarkan pengalaman saya, mungkin bisa diterapkan atau hanya dibaca saja, hihihi.
Tanda-tanda Demam Berdarah
Karena cuaca yang tidak menentu seperti ini banyak sekali orang sakit, bahkan banyak anak-anak yang kena. Awalnya anak saya batuk pilek sudah hampir seminggu lebih belum juga sembuh, padahal sudah minum obat dan vitamin. Tapi waktu hari minggu, 18 Februari 2019 lalu, malam hari Ryan mulai demam. Siangnya dia memang mulai rewel aja. Sampai besok pagi panasnya masih cukup tinggi, dikisaran 38oC – 40oC. Saya berpikir ini efek dari batuk pileknya, tapi sampai malam masih panas badannya ☹
Saya hanya kasih obat Tempra untuk turunin panasnya, memang sih ampuh tapi hanya sesaat dalam waktu beberapa jam saja. Lalu dia semakin lemas, tidak mau beraktivitas, maunya tidur terus, dan matanya berair. Saya semakin curiga dengan kondisi Ryan yang tidak seperti biasanya. Karena biasanya, kalau dia hanya demam biasa tetap mau beraktivitas. Akhirnya, saya dan suami memutuskan untuk membawa dia ke dokter.
Drama Pengambilan Darah
Saat sampai di dokter dan cek kondisinya, langsung merujuk untuk ke Laboratorium. Saya hanya berdoa supaya hasilnya negatif untuk Demam Berdarah. Akhirnya kami sampai di Lab dan Ryan mulai bertanya-tanya, “mami, kenapa kita di sini? Ryan mau tidur di rumah aja, ayo pulang.” Saya hanya bisa bilang supaya dia bisa cepat sembuh.
Saat mulai dipanggil untuk diambil darahnya, saya hanya minta suami untuk gendong dan pangku Ryan. Karena saya selalu tidak tega mendengar suara tangisannya yang kesakitan. Benar saja, saat jarum mulai ditusuk di tangannya langsung pecah tangisannya. Ada kendala pula, karena darahnya tidak mengalir dengan lancar. Untungnya orang Lab cukup sabar dan mengusahakan supaya darahnya dapat keluar sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
Biaya Laboratorium yang Mahal
Setelah selesai mengambil darah, orang Lab langsung memberikan hadiah stiker kepada Ryan. Lalu tangisannya mulai berhenti karena mendapatkan hadiah. Saat saya membayar transaksi Lab, cukup kaget karena biaya yang cukup mahal.
Biaya yang saya bayarkan sebesar Rp 545.000 . Ternyata yang membuat tes darah itu mahal adalah “Dengue NS1 Antigen”, ini adalah untuk mendeteksi dini infeksi akut Virus Dengue, sehingga bisa terlihat benar-benar positif atau tidak.
Kami harus menunggu hasil Lab selama 2 jam, hanya bisa berdoa supaya hasilnya yang terbaik. Selama 2 jam menunggu anak-anak bermain di tempat playground, dikala bosan mereka mulai minta nonton di Handphone.
Positif Demam Berdarah
Setelah 2 jam kami menunggu, akhirnya keluar juga hasilnya. Saat melihat hasilnya, saya lemes karena positif demam berdarah. Tapi saya cukup tenang, karena Hematokrit masih dibatas normal walaupun tinggi. Trombosit juga masih dibatas normal walaupun turun.
Kami pun kembali lagi ke tempat praktek dokter anak. Puji Tuhan, setelah dokter melihat hasil Lab masih membolehkan rawat di rumah. Tapi kalau dalam beberapa hari ke depan semakin lemas, harus di bawa ke Rumah Sakit untuk dirawat.
Perawatan Demam Berdarah di Rumah
Setelah mendengar boleh rawat di rumah, saya langsung mencari berbagai cara supaya Ryan bisa cepat sembuh dan naik trombosit-nya. Ada beberapa hal yang saya lakukan, sehingga dalam waktu seminggu Ryan sembuh, yaitu :
Kasih Makan yang Diinginkan
Dokter hanya menyarankan untuk tetap banyak makan dan minum supaya cepat pulih, karena itu adalah kuncinya. Karena sedang sakit nafsu makan pun pasti jadi berkurang, jadi saya memberi makanan dan minuman yang ia suka. Biasanya saya tidak pernah stock nugget dan sosis, karena mulai mengurangi makanan olahan. Tapi saat sedang sakit seperti ini, saya jadi stock makanan olahan tersebut, supaya Ryan mau makan.
Kelapa Ijo
Saya hanya memberi kelapa ijo ini sekali, karena dia tidak suka minumnya. Selain itu juga rada susah untuk mendapatkan kelapa ijo di daerah rumah saya.
Teh Angkak

Nah, teh angkak ini yang Ryan mau minum. Setelah sekali dia minum teh ini, suhu badannya tidak lagi demam yang naik turun. Puji Tuhan, dengan minum teh angkak ini selama 3 hari, Ryan semakin cepat pulih dan beraktivitas kembali seperti biasa.
Minum Air Putih yang Banyak
Ini juga tidak kalah penting dalam membantu pemulihan kesembuhan Ryan. Karena selama dia minum air putih yang banyak membantu detox tubuhnya.
Itu dia beberapa hal yang saya lakukan selama Ryan terkena Demam Berdarah dan rawat di rumah. Hal yang saya lakukan mungkin bisa diterapkan atau juga hanya untuk dibaca dan menjadi referensi untuk Anda.
Karena menurut dokter anak kemarin, sekarang Demam Berbarah bukan hanya dari nyamuk saja. Tapi sudah mulai disebabkan karena virus. Jadi kita harus lebih berhati-hati dan selalu memberi nutrisi dan vitamin yang tepat untuk anak-anak.
Apakah Anda pernah mengalami hal yang sama? Apa yang Anda lakukan? Sharing, yuk di kolom komentar.
Note :
Tulisan ini merupakan collaboration bersama teman-teman Pasukan Blogger Joerangan Artikel. Ada tulisan yang menarik juga di blog Mbak Dewi, lho. Anda juga bisa mendapatkan artikel tentang parenting juga di sana
Syukur sekarang anaknya udah sehat kembali, kan, mbak??
Bener nih, kita harus lebih perhatian lagi dengan kondisi kesehatan keluarga. PR banget
Puji Tuhan sudah sehat kembali kok, mbak 🙂
Sakit DB tuh sering bikin deg degan ya mbak, karena ada masa anak dalam kondisi sehat dan tiba tiba turun drastis, jadinya sangat diperlukan kontrol yang ekstra. Teh angkak ini saya baru tau mbak, saya catet deh, untuk berjaga. Tapi semoga kita dan keluarga dijauhkan dari sakit DB ya mbak.
Amin, semoga keluarga sehat selalu dan diajuhkan dari penyakit yang berbahaya 🙂
iyaa teh angkak ini bagus sekali untuk yang sakit DB atau hanya demam biasa. Jadi aku selalu stick di rumah, mbak 🙂
Sempat khawatir Najwa kena DB karena panasnya sampai 40. Syukur alhamdulillah kena radang sama gondongan, karena hasil tes DBD negatif semua. Emang ya, enyakit yang satu ini tuh ngeri-ngeri sedep. Naik turunnya benar-benar harus diperhatikan. Semoga anak-anak lekas sehat ya, Mbak. Kita orangtua juga musti jaga stamina.
Amin. iyaa soalnya sekarang sakit DBD itu tidak terlihat merah2nya seperti dulu. Jadi saat anak mulai demam langsung cek darah aja supaya lebih aman 🙂
inget pisan waktu itu aku pernah demam berdarah pas smp terus minum teh angkak itu teh, gatau kenapa mual aku
ohhh gitu, malah anakku suka banget. soalnya aku bikinnya ditambah gula batu, Ra 🙂
Demam Berdarah tuh penyakit yg bikin deg²an. Apalagi kata teman, tipe virusnya ada 4 jenis. Walaupun udh pernah DB, belum tentu kebal ama virus DB yg lain. Setahuku selain air kelapa hijau, teh angkak dan banyak minum air putih, sari kurma juga bagus. Untuk energi juga, karena kalorinya tinggi.
Sehat selalu yaa…
iya bener, bunda. Kemarin dokternya juga bilang kayak gitu. walau anaknya sekarang kena waktu kecil, tidak menutup kemungkinan nanti dia bisa kena lagi 🙂